Alfabeto: 0-9 A B C D E F G H I J K L M N Ñ O P Q R S T U V W X Y Z
 

Rabu, 16 Mei 2012


Nama                         : Ahmad Rifa;i
NPM                           : 1060072
Semester                    : IV ( Empat)
Prodi                          : Pendidikan Bahasa Arab 



  
                                                                      تَقْسِيْمُ الْإِسْمِ
PEMBAGIAN ISIM
Dalam bahasa arab isim ( nama benda) itu di bagi menjadi tiga, yaitu:
1.       Mufrad (مفرد), yang menunjukan arti tunggal atau satu.
2.      Mutsanna ( مثنى), yang menunjukan arti dua.
3.      Jamak (جمع), yang menunjukan arti banyak atau lebih dari dua.

A.           Mufrad (مفرد)
Contoh:                                                                                                                
·       تَعِبَ الْعَامِلُ                         
·       حَضَرَ الْمُهَنْدِسُ
·       نَادَيْتُ الْبَائِعُ
Kata-kata pada akhir kalimat diatas adalah contoh dari bentuk mufrad, yang semuanya masih asli tanpa ada huruf tambahan

B.            Mutsanna ( مثنى)
Contoh:
·       لَعِبَ الْوَلِدَانِ                
·       حَضَرَ الْمُشَفِرَانِ
·       كَافَأْتُ الْوَلِدَيْنِ
·       سَلِمْتُ عَلَى الْمُسَافِرِيْنَ
Pada contoh diatas ada mutsanna yang menggunakan tambahan huruf alif  dan nun, namun ada pula yang menggunakan tambahan ya’ dan nun.  Pada dua contoh pertama menggunakan tambahan alif dan nun karena ia dalam keadaan marfu’ karena dalam posisi fa’il. Dan dua contoh terahir menggunakan tambahan ya’ dan nun karena dalam posisi mansub sebagai maf’ul bihi, dan dalam posisi majrur terhadap huruf jar. oleh karena itu dapat kita ketahui  bahwa alif itu adalah tanda I’rab yang menggantikan dhammah di waktu rafa’ dan yak adalah tanda yang menggantikan fathah dan kasroh diwaktu nashab dan jar.

C.           Jamak (جمع),
Dalam bahasa arab isim jamak di bagi menjadi tiga macam
1.      Jamak mudzakar salim  ((جمع مذكّر السالم
Yaitu jamak untuk isim berkatagori laki-laki
Contoh:
Ø   رَبَحَ الْفَلَّاحُوْنَ
Ø   نُكْرِمُ فَلَاحِيْنَ
Ø   نُسَلِّمُ عَلَى الْمُسَافِرِيْنَ
Pada contoh diatas ada jamak mudzakar salim  yang menggunakan tambahan huruf wau dan nun namun ada pula yang menggunakan tambahan yak dan nun. Pada contoh bagian pertama kata tersebut adalah marfu’ karena kedudukanya sebagai fa’il, pada contoh kedua ia manshub karena kedudukanya sebagai maf’ul bihi, dan pada contoh terahir adalah majrur karena di dahului huruf jar. Oleh karena itu kita dapat tetapkan bahwa wawu itu adalah cirri i’rab di waktu rafa’ dan yak adalah ciri I’rab di waktu nashab dan jar.

2.      Jamak muannats salim ((جمع المؤنث السالم
Yaitu jamak untuk isim berkatagori perempuan
Contoh:
Ø   أَكَلَتِ الْبَقَرَاتُ
Ø   حَلَبْتُ الْبَقَرَاتِ
Ø   ذَهَبْتُ إِلَي الشَّجَرَاتِ
Pada contoh bagian pertama kata tersebut adalah marfu’ karena kedudukanya sebagai fa’il, pada contoh kedua ia manshub karena kedudukanya sebagai maf’ul bihi, dan pada contoh terahir adalah majrur karena di dahului huruf jar.
Pada contoh kedua yang  berkedudukan sebagai maf’ul bihi kita tidak melihat fathah, namun kita melihat kasroh, jadi bahwa kasroh ini sebagai pengganti dari fathah dan waktu nashab.

3.      Jamak taksir
Jamak taksir adalah  bentuk jamak yang merubah bentuk aslinya
Contoh:
Ø   قَرَءْتُ الْكُتُبَ
Ø   حَضَرَ الرِّجَالُ
Dari contoh diatas kita dapat mengetahui bahwa dalam jamak taksir itu tidak terikat oleh tambahan huruf tertentu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar